WSD Official - Transfer besar yang dilakukan PSG pada bursa transfer musim panas lalu membawa dampak besar di Eropa. Seperti diketahui, PSG mendatangkan Neymar dan Kylian Mbappe pada bursa transfer lalu. Presiden la Liga, Javier Tebas, adalah sosok yang paling marah karena salah satu pemain paling populer di liganya dibajak begitu saja oleh PSG. Tebas menegaskan akan menuntut PSG ke semua pengadilan di Eropa.
UEFA sendiri merespon keributan itu dengan melakukan investigasi terhadap keuangan PSG. UEFA ingin memastikan PSG tidak melanggar aturan Financial Fair Playlagi. Sebelum membeli Neymar, PSG memang masih dalam pengawasan UEFA karena melanggar FFP beberapa musim sebelumnya.
Menurut L'Equipe, penyelidikan UEFA kali ini tidak menemukan pelanggaran dalam proses transfer Neymar dan Mbappe. PSG memang memakai skema yang rumit untuk mendapatkan dua pemain bintang itu.
Saat membajak Neymar, PSG tidak membayar sepeser pun. Seluruh pengeluaran untuk membeli kontrak Neymar di Barca dibayar oleh perusahaan induk PSG; Qatar Sports Investment. Sementara itu, Mbappe didatangkan dengan status pinjaman untuk saat ini.
Meski dinyatakan tidak bersalah melanggar FFP saat membeli Neymar dan Mbappe, PSG belum sepenuhnya aman dari jerat UEFA. PSG masih diwajibkan untuk menyeimbangkan neraca keuangan mereka selama tiga tahun terakhir ini.
Artinya, PSG harus bisa mendapatkan 70 juta euro dari bursa transfer sampai musim ini berakhir. PSG wajib menjual pemain senilai jumlah sebelum 30 Juni 2018.