Monumen Hewan Yang Dibuat Layaknya Seorang Pahlawan
BERITA TERDEPAN - Biasanya, orang - orang akan menguburkan hewan kesayangan mereka saat mereka mati, dimana biasanya mereka akan memberikan suatu tanda diatas kuburan sang hewan seperti menaruh bebatuan, daun, tutup botol, ataupun ranting kayu untuk menjadi simbol memorial kasih sayang dan kecintaan.
Namun ada beberapa orang yang melakukan hal yang lebih dari sekedar simbolik, dimana mereka membangun sebuah monumen besar agar sang hewan bisa selalu terkenang selamanya (bukan hanya karena sebuah kasih sayang, tapi juga ada yang dikenang karena jasanya), bukan hanya bagi sang pemilik, tapi juga bagi orang – orang yang melihat monumen ini. Berikut adalah Monumen Hewan Unik Dengan Kisahnya Yang Menakjubkanversi anehdidunia.com
Monumen Untuk Tikus Laboratorium
Ilmu pengetahuan telah bergerak sangat maju seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Namun, para peneliti (manusia) tidaklah boleh terlalu merasa bangga, karena banyak sekali pengorbanan yang dilakukan oleh tikus atas nama ilmu pengetahuan. Penggunaan tikus dalam laboratoriumlah yang memungkinkan kita untuk membuat langkah – langkah besar dalam pengobatan, genetika, dan sejumlah bidang lainnya. Di salah satu pusat penelitian di Rusia, para peneliti memutuskan bahwa peran tikus dalam kemajuan ilmu pengetahuan sangatlah besar, sehingga sangat pantas untuk dihargai dengan memberikan suatu simbol memorial.
Dan jika sahabat berkunjung ke Insitusi Cytology dan Genetik di Novosibirsk, sahabat akan menjumpai patung perunggu berbentuk tikus. Patung itu menggambarkan seekor tikus yang sedang merajut DNA, dimana karena pengorbanan para tikuslah kita sekarang mampu mempelajari karakteristik dan misteri dari DNA makhluk hidup, khususnya manusia. Pembuat patung ini mengatakan bahwa patung tersebut “menggambarkan sebuah gabungan antara tikus lab dan ilmuwan”, karena memang keduanya selalu terhubung satu sama lain untuk keberhasilan suatu penelitian.
Monumen Tungau Keju
Mendengar kata tungau, pastilah kita akan teringat akan serangga pengganggu yang suka sekali menggigit, terlebih lagi tungau kasur yang akan membuat tidur anda terasa tidak nyenyak lagi dan membuat kulit kita gatal – gatal. Namun, ternyata tidak semua jenis tungau adalah hewan pengganggu, contohnya adalah si Tungau Keju. Tungau keju adalah kerabat dekat dari tungau yang biasa hidup di jaringan tubuh manusia. Mereka suka sekali memakan protein dan lemak, bahkan yang terdapat pada kulit mayat ataupun keju.
Ternyata, ada beberapa keju yang dianggap memiliki “manfaat lebih” setelah di serang oleh tungau keju. Salah satunya adalah keju yang berasal dari Jerman yang disebut dengan “Milbenkase” (Tungau Keju). Para pembuat keju Wurchwitz secara khusus menambahkan tungau keju ke dalam produk mereka untuk membantu daya tahan keju terhadap kadaluarsa. Untuk menghargai peran tungau ini di dalam industri keju, para pembuat keju pun memutuskan untuk mendirikan sebuah monumen patung tungau keju sebagai memorial dan pengetahuan masyarakat luas
Monumen Keledai Yang Dikorbankan
Pada tahun 2017, para pemegang saham dari kebun binatang Cina merasa bahwa mereka tidak mendapatkan cukup keuntungan atas investasi mereka. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk menangkap hewan – hewan di kebun binatang untuk dijual kepada siapa saja yang ingin membelinya.
Untuk beberapa alasan, mereka pun memilih untuk menangkap dan menjual seekor keledai dan kambing. Dan saat para petugas keamanan mencoba untuk menghentikan mereka, para pemegang saham ini malah mendorong si keledai kedalam kandang berisi beberapa harimau.
Sebuah video (yang viral) menunjukan bagaimana si keledai dibunuh oleh para harimau. Namun para pemegang saham malah berkata bahwa “setidaknya mereka telah mampu mengurangi biaya untuk pakan para harimau”. Dengan sigap, para pengunjung kebun binatang yang lain pun menyelamatkan si kambing agar tidak jadi korban dari “keganasan” para pemegang saham. Satu bulan kemudian, sebuah monumen patung keledai pun didirikan oleh pihak kebun binatang. Sebuah prasasti pun diletakan di sisi monumen ini yang berisikan tentang cerita mengenai si keledai yang isinya “Saya lahir di Negara ini disebuah peternakan. Seharusnya saya sudah dewasa untuk memiliki anak dan menikmati kehidupan dibumi. Monumen ini adalah sebuah seruan untuk keadilan. Saya mati dengan sia – sia dan harus di ingat”.
Monumen Pembantaian Monyet
Kota Johns Creek, Georgia, memiliki kisah di masa lalu yang tidak mengenakan. Menurut legenda setempat, dulu pernah terjadi insiden kecelakaan kereta api di dekat kota ini pada awal abad ke 20. Dimana kereta ini sedang mengangkut hewan – hewan untuk pertunjukan sirkus, namun beberapa ekor monyet berhasil selamat dari insiden ini dan kabur ke hutan sekitar. Petani setempat pada abad ini belum mengetahui bahwa monyet hanyalah hewan biasa, dimana mereka langsung merasa terkejut dan takut saat melihat sekelompok monyet (yang bagi mereka terlihat seperti makhluk asing) dan secara naluriah mereka menembak monyet – monyet tersebut, sehingga menjadi sebuah peristiwa pembantaian! Namun cerita ini hanyalah cerita legenda setempat yang belum dipastikan kebenarannya. Pada tahun 1990an, seorang seniman lokal menyumbangkan beberapa patung batu berbentuk monyet yang ia buat ke kota Johns Creek, sebagai tanda dari lokasi terjadinya pembantaian kala itu. Dan dengan adanya patung ini, pejabat kota berharap agar masyarakat dapat mengingat bahwa menembak mati makhluk asing bukanlah satu – satunya hal yang harus dilakukan.
Monumen Kumbang Kapas
Kota Enterprise, Alabama, adalah kota yang disebut dengan “Kota Kemajuan”, dimana dalam sepanjang sejarah kota ini, mereka telah berhasil menghadapi dan melewati banyak sekali kemelut. Dan kemelut yang paling berat bagi kota ini adalah saat mereka mendapat serangan dari para kumbang – kumbang kapas. Kumbang kapas adalah hama bagi para petani kapas, dimana serangga ini akan memakan kuncup dan bunga dari pohon - pohon kapas. Ketika para kumbang kapas ini menyerang perkebunan kapas di Amerika Serikat bagian selatan pada abad ke 20, industri kapas pun hancur. Banyak sekali pohon kapas yang gagal panen yang mengakibatkan kehancuran finansial bagi banyak orang, karena banyak dari mereka yang hidup dari industri kapas. Namun, bagi kota Enterprise, kumbang kapas memberikan sebuah dampak positif baru bagi kota ini, dimana kota ini malah membuatkan sebuah monumen untuk serangga pengganggu ini.
Waktu itu, saat gencarnya serangan dari kumbang kapas, para petani di Enterprise pun terpaksa harus melakukan diversifikasi untuk hasil panen mereka, dan mereka memilih kacang tanah sebagai alternatif tanam bagi roda ekonomi mereka. Dan tidak butuh waktu lama, kota Enterprise kini menjadi salah satu pusat penghasil kacang tanah terbesar di Amerika Serikat, sehingga kota Enterprise merasa sangat berterima kasih kepada kumbang kapas, karena merekalah yang membuat para petani terpaksa harus menanam kacang tanah dan ternyata mampu memberikan keuntungan yang jauh lebih besar bagi perekonomian dan kesejahteraan warga kota Enterprise. Monumen patung tersebut dibuat dalam bentuk seorang wanita yang sedang mengangkat kumbang kapas raksasa, dimana hal ini menggambarkan “simbol Kemakmuran”.
0 Komentar